Senin, 14 September 2015



Langit Kita Sama

Mentari tak lagi kita lihat bersama,
Bahkan bumi tak lagi kita pijakkan dalam satu langkah.
Kini berjalan sendiri sudah terlewati,
Berjalan mengikuti waktu, waktu yang terhitung lambat.
            Mawar tak lagi berbunga,
            Daun pun tak lagi hijau,
            Kenapa semuanya menjadi abu-abu?
Lambat kaki ku melangkah,
Mencari yang harus aku cari,
Bertahan apa yang harus memang aku pertahankan.
Tuhan tak lagi keliru,
            Percaya dan yakin.
            Mentari pagi bahkan hingga senja,
mampu terlewati dengan indah.
Langkah kaki kita akan berpijak satu langkah,
satu waktu, seiring, dan berdampingan.
Mawar akan mekar sempurna,
Daun pun terlihat elok menyempurnakan bunga,
Esok, ketika pertemuan hebat akan menjadi nyata.
Langit yang kita tatap menjadi sama.
Bumi yang kita pijak menjadi satu.
Dan tak akan ada lagi abu-abu kehidupan.